Presenter salah satu televisi milik pemerintah Libya mengacungkan pistol saat siaran. Presenter itu menyatakan seluruh staf saluran televisi tersebut siap menjadi martir dalam mempertahankan stasiun televisi mereka dari serangan pemberontak.
Rekaman tersebut diposting di situs media sosial. Dengan mengacungkan pistol di depan kamera, presenter wanita itu mengatakan:
“Dengan senjata ini, saya lebih baik membunuh atau mati hari ini. Anda tidak akan bisa mengambil saluran Al-Libiyah. Kamu juga tidak akan bisa mengambil saluran Jamahiriyah, Shababiyah, Tripoli dan semua yang ada di Libya,” ancam presenter tersebut dalam rekamannya seperti dikutip dari Telegraph, Minggu, 21 Agustus 2011.
Ia pun menyatakan jika semua staf di salurah televisi itu telah bersenjata. Dan bahkan, kalaupun tanpa senjata mereka siap menjadi perisai untuk melindungi rekan-rekan mereka di saluran televisi tersebut.
“Kami bersedia menjadi martir,” ucapnya lagi.
Ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, pada Maret lalu, seorang presenter Libya juga melakukan hal yang sama. Aksi itu dilakukan presenter pria itu untuk mendukung kepemimpinan Muammarl Khadafi.
Sekedar informasi, kelompok pemberontak Libya mengatakan perlawanan sudah dilakukan di ibukota Libya, Tripoli. Pemimpin Libya Muammar Khadafi pun menyebut pemberontak sebagai pengkhianat bangsa Libya.
0 komentar:
Posting Komentar